JENIS-JENIS TAWAF
1. Tawaf Ifadhoh.(rukun)
2. Tawaf Qudum : Tawaf selamat datang dilakukan ketika mula-mula sampai ke Mekah.
3. Tawaf Wida’ : Tawaf selamat tinggal dilakukan ketika hendak meninggalkan Mekah.
4. Tawaf Sunat
5. Tawaf Nazar : Tawaf yang dilakukan kerana menunaikan nazar yang telah dibuat.
SYARAT-SYARAT TAWAF
- Suci daripada hadas besar pada badan, pakaian, tempat tawaf.
- Menutup aurat.
- Bermula pada sudut Al-Hajar Aswad dan berniat tawaf ketika itu.
- Menjadikan Baitullah di sebelah kiri dan berjalan ke hadapan
- Bertujuan Tawaf bukan bertujuan lain.
- Cukup 7 kali dengan yakin
- Dilakukan dalam Masjidil Haram dan di luar dari Hijir Ismail Syazarwan.
SUNAT-SUNAT TAWAF
- Berjalan kaki
- Berittiba’ (berturutan) bagi tawaf yang diiringi dengan sae’i (lelaki)
- Mengucup Al-Hajar Aswad / Istilam Rukun Yamani dan tidak mengucupnya.
- Membaca zikir dan doa.
- Berturutan 7 kali pusingan.
- Tawaf dengan khusyuk dan tawadhuk.
- Sembahyang sunat Tawaf.
Mendedahkan Bahu Ketika Tawaf
Adapun yang sunnah bagi orang yang ihram adalah menjadikan selendang pada kedua pundak dan kedua ujungnya di dada. Ini adalah yang sunnah dan yang dilakukan Nabi Shallahu 'alaihi wa sallam. Maka jika seseorang berihram ingin Tawaf qudum, ia menjadikan tengah selendangnya di bawa ketiak kanan dan kedua ujung selendang pada pundaknya yang kiri dan membuka pundaknya yang kanan. Tapi ini khusus dalam Tawaf Qudum. Maksudnya ketika pertama datang ke Mekkah untuk haji atau umrah. Lalu ketika telah rampung Tawaf Qudum memindahkan selendangnya dan dijadikannya pada kedua pundaknya lalu shalat dua raka'at Tawaf. Maka orang yang selalu membuka salah satu pundaknya adalah menyalahi Sunnah Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam.
Solat Sunat Selepas Tawaf
Sesuai syari'at Islam bagi orang yang masuk Masjidil Haram baik untuk haji atau umrah adalah memuali Tawaf dan cukup baginya dua putaran Tawaf pengganti shalat dua raka'at tahiyatul masjid. Demikian itu dikecualikan jika ada udzur syar'i yang menghambat dari tahwaf ketika masuk Masjidil Haram, maka yang dilakukan adalah shalat dua rakaat tahiyyatul masjid kemudian Tawaf jika hal itu dapat dilakukannya. Demikian jika seseorang masuk Masjidil Haram ketika telah iqamat shalat, maka dia shalat bersama manusia kemudian Tawaf setelah selesai shalat. Kemduian bagi orang yang Tawaf disunnahkan mengusap Hajar Aswad dan Rukun Yamani dalam setiap putaran Tawaf, bahkan disunnahkan mencium Hajar Aswad secara khusus dalam setiap putaran disertai mengusapnya hingga akhir putaran jika mudah dilakukan.
No comments:
Post a Comment